Sigap Menghadapi Bencana, IGREEAC mengikuti Diklat Manajemen Bencana

PELATIHAN

May 2, 2023 – Haris Prasetyo (IGR.047.660)

Bertempat di Sentul International sirkuit, Bogor, pada Kamis, 30 Maret 2023 lalu. Indonesian Green Ranger Expedition Adventure Club (IGREEAC) mengutus Muhammad Usamah Firdaus & Nazwa Ramadhani Irawan, dari angkatan 55 Kabut Pangrango, untuk mengikuti Diklat Manajemen Bencana yang diselenggarakan oleh Rescue Otomotif Indonesia (ROI). Tidak hanya IGREEAC, Diklat ini juga diikuti oleh komunitas otomotif seindonesia dan beberapa relawan organisasi yang berjumlah 126 orang.

Menurut laporan kegiatan yang diterima oleh IGREEAC, Diklat ini bertujuan untuk mengetahui tentang bencana, macam-macam bencana, penyebab bencara termasuk penanggulangannya. Dan setelah mengetahui jenis dan penanggulannya, peserta diklat dapat melaksanakan tindakan tanggap darurat apabila terjadi bencana di lingkungannya.

Kenapa Diklat ini menjadi sangat penting untuk diikuti? Karna secara geografis, Indonesia berada di kawasan Cincin Api (Ring of Fire) Pasifik, dan tempat pertemuan tiga lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik. Dengan kondisi itu menyebabkan tingginya potensi bencana sepert gempa bumi, letusan gunung berapi dan tsunami. Selain itu, ada potensi bencana lain yang mengancam seperti banjir dan cuaca ekstrim.

Di paparan materinya, Diklat ini menekankan jika ancaman bencana itu pasti dan Indonesia menjadi no 5 di dunia dengan resiko bencana geologi. Potensi bencana di Indonesia didukung dengan adanya 127 gunung aktif di Indonesia. Maka dari itu, semua pihak yang terlibat dalam mengenali potensi bencana perlu mempersiapkan secara minimal atau maksimal.

Dengan potensi itu, ROI punya peluang untuk penangangan bencana di Indonesia. Dari tahap mitigasi resiko, tanggap darurat dan pemulihan. Tugas ROI ini juga harus didukung penuh oleh Pemerintah/ Pemda setempat, masyarakat dan sektor swasta. Dan tugas penanggulan bencana ini juga sudah tertuang secara resmi di UU No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, yang salah satu isinya tentang : “Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan dan hak-hak dasar, termasuk perlindungan dan hak-hak untuk bebas dari rasa takut, termasuk ancaman, resiko bencana dan dampak bencana.’’

Usamah Firdaus, yang biasa dipanggil Ocem sangat senang dan bangga mengikuti kegiatan Diklat. “Dengan adanya kegiatan ini bisa meningkatkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dalam penanggulangan bencana.”ungkapnya. Ocem juga menambahkan, tanggung jawab penyelenggaraan penanggulangan bencana bukan hanya dibebankan kepada pemerintah. Tetapi juga membutuhkan peran serta dan kontribusi dari segenap elemen bangsa.

ARTIKEL & BERITA LAINNYA

Laporan Bencana Alam Gempa Cianjur 2022
RESPON GEMPA CIANJUR 21 November – 30 Desember 2022 Kampung GARUNG RT 02/09 Desa Bunikasih Kecamatan Warungkondang 157 JIWA 53 KK 33 BALITA 15 LANSIA 30 REMAJA 79 DEWASA Kampung...
Panitia Gladnas PA Kunjungan di Kodam XIV/Hasanuddin
MAKASSAR – Panitia Gladian Nasional Pecinta Alam (Gladnas PA) ke-XV melakukan kunjungan di Markas Komando Daerah Militer (Makodam) XIV/Hasanuddin,...
Minta Dukungan, Panitia Gladnas PA XV Temui Kadis Pariwisata Sulsel
MAKASSAR – Panitia Gladian Nasional (Gladnas) Pecinta Alam ke-XV menemui Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan, Denny Irawan Saardi di ruang kerjanya,...
Sigap Menghadapi Bencana, IGREEAC mengikuti Diklat Manajemen Bencana
30 Maret 2023 lalu. Indonesian Green Ranger Expedition Adventure Club (IGREEAC) mengutus Muhammad Usamah Firdaus & Nazwa Ramadhani Irawan, dari angkatan...
Pendakian Bersama Renungan Suci dan Opsih
Dalam rangka memperingati 100 hari wafatnya pendiri Indonesian Green Ranger (IGR), kami selaku Presidium Dewan Pengurus Periode 2017-2021 bermaksud melaksanakan...

LABAS Indonesian Green Ranger

PELATIHAN

January 23, 2019

 
SALAM RIMBA !!!
 

Indonesian Green Ranger adalah organisasi yang secara aktif bergerak di bidang Pelestarian Alam dan Lingkungan, Kegiatan Alam Bebas, Sosial, Pendidikan dan Pengembangan lainnya yang bertalian dengan Kegiatan Alam Bebas dan Lingkungan.

 

 

Pengalaman organisasi meliputi kemandiriannya untuk memprakasai kegiatan-kegiatan gabungan Pencinta Alam Indonesia menjelajahi ketinggian puncak-puncak gunung di Nusantara sampai ke puncak bumi di Pegunungan Himalaya.

 

 

LABAS atau Latihan Basic adalah sebagai sarana untuk penerimaan anggota baru Indonesian Green Ranger. LABAS kali ini memasuki angkatan ke 54 dengan nama angkatan RAWA GEDE.

 

Selama dalam mengikuti kegiatan LABAS ini, para calon anggota akan diberikan pengetahuan-pengetahuan tentang dasar-dasar berkegiatan dialam bebas. Setelah dinyatakan lulus dalam tahap LABAS ini, anggota muda selanjutnya akan diberikan pendidikan-pendidikan lanjutan yang meliputi kegiatan-kegiatan seperti : Navigasi Darat, Survival, ESAR, Tali Temali, Panjat Tebing, Arung Jeram, Penelusuran Gua, Vertical Rescue, Water Rescue, PPGD, Fotografi & Jurnalistik Lapangan, dan banyak lagi.

 

 

PENDAFTARAN :
1 Februari 2019 – 16 Juni 2019

 

TECHNICAL MEETING :
23 Juni 2019

 

PELAKSANAAN :
1 – 6 Juli 2019

 

LOKASI KEGIATAN :
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat

 

BIAYA PENDAFTARAN :
Rp. 475.000,-

 

PEMBAYARAN TRANSFER KE :
Bank BCA
No Rekening : 884 043 5467
Atas Nama : TJATURINA PELITASTUTI SP

 

PUSAT INFORMASI :
Whatsapp : https://bit.ly/2SZQiht

 

Mari bergabung bersama kami
Belajar, berlatih dan berprestasi

 

Presidium Dewan Pengurus
Indonesian Green Ranger
Expedition Exploration Adventure Club

ARTIKEL & BERITA LAINNYA

Temui Dirut Perusda, Panitia Gladnas XV Sulsel Minta Dukungan
MAKASSAR – Direktur Utama Perusda Sulsel, Taufik Fachruddin menerima kunjungan rombongan panitia Gladian Nasional Pecinta Alam ke XV Sulawesi Selatan...
LABAS Indonesian Green Ranger
 SALAM RIMBA !!!  Indonesian Green Ranger adalah organisasi yang secara aktif bergerak di bidang Pelestarian Alam dan Lingkungan, Kegiatan Alam Bebas,...
LATGAB Panjat Tebing IGR 2018
Presidium Dewan Pengurus Indonesia Green Ranger akan mengadakan Latihan Gabungan yang ditujukan khusus untuk anggota dari berbagai angkatan. Dalam hal...
Korban Gempa 7 Sr Terus Bertambah Di NTB, 98 Orang Meninggal Dunia
Dampak gempa 7 SR yang mengguncang wilayah Lombok, Sumbawa dan Bali pada 5/8/2018 pukul 18.46 WIB telah menyebabkan berbagai wilayah mengalami kerusakan....
91 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa 7 Sr Di Ntb, Bantuan Terus Dikirimkan
TIM SAR Gabungan teus menyisir daerah-daerah terdampak gempa untuk melakukan evakuasi, penyelamatan dan pertolongan kepada korban gempa 7 SR di Provinsi...