Pesona Lembah Ramma Gunung Bawakaraeng

Pendakian

November 21, 2017

Mari gan, kita lanjut lagi ke Lembah Ramma, setelah beristirahat sehabis melakukan pendakian ke puncak Gunung Bawakaraeng, yang belum membaca catpernya, baca disini dulu yah..

Catper Gunung Bawakaraeng


Setelah beristirahat 2 malam di Dusun Lembanna, ane lanjut lagi menuju Lembah Ramma dan kali ini ane hanya ditemani 3 orang dari MAPALA PANIK (Ilham, Sadli & Eplenk) dan rekan-rekan PANIK yg lainnya akan menyusul.


Target hari ini adalah TALUNG, Talung berupa puncak punggungan, dari lokasi ini kita dapat melihat Lembah Ramma dari ketinggian dan juga keindahan panorama pengunungan Lompobatang, Bawakaraeng dan juga aliran bekas megalongsoran.


Sama sepert ingin menuju ke Bawakaraeng, kita harus melewati Pos 1 terlebih dahulu, karena Pos 1 ini sebagai persimpangan menuju ke Lembah Ramma dan Puncak Bawakaraeng.


Karena jalur ini akan melewati beberapa sungai, jadi otomatis medan jalurnya pun bervariasi, kadang menanjak sampai ke puncak punggungan, kemudian turun sampai kedasar lembah, begitu seterusnya sampai mencapai Talung.


PERJALANAN MENUJU TALUNG

Sumber Air 1

Perjalanan ke Talung ga perlu membawa banyak air, cukup bawa untuk diminum disepanjang jalan saja, karena disepanjang jalur kita akan melewati sekitar 5 sumber air (sesuai dengan yg ane lewati & marking di GPS), baru setelah sampai di sumber air ke 5 harus mengambil air untuk persediaan bermalam di Talung, kalau ga mau bermalam di Talung dan langsung ke Lembah Ramma ga perlu ngambil banyak air, karena di Lembah Ramma tersedia air yg sangat melimpah, mulai dari sumber air yg mengalir membelah Lembah Ramma, sampai di beberapa danau yg terdapat di sekitar Lembah Ramma.


Sumber air 1 ini berjarak ± 596 m dari Pos 1, jalurnya pun relatif landai kemudian menurun. Area ini dikenal dengan nama Binanga (ane liat ada tulisannya).

Koordinat sumber air 1 : S 05° 16’ 24.4” E 119° 54’ 39.7”
Elevasi 1719 mdpl



Sumber Air 2

Untuk mencapai sumber air 2 jarak ± 636 m dari sumber air 1, kondisi jalur seperti biasa naek turun. Sumber air berupa aliran sungai kecil.

Koordinat sumber air 2 : S 05° 16’ 41.5” E 119° 54’ 47.2”
Elevasi 1770 mdpl



Sumber Air 3

Jarak dari sumber air 2 ke sumber air 3 hanya berjarak ± 135 m deket banget, setelah ane pelajari dengan seksama dan sesingkat-singkatnya ternyata aliran sumber air 2 adalah aliran dari sumber air di Pos 2 jalur Bawakaraeng, begitu pula dengan sumber air 3 ini merupakan aliran dari sumber air di Pos 3 jalur Bawakaraeng.


Tampak dalam peta dibawah, jalur tracking Bawakaraeng ada disebelah kanan dan jalur Lembah Ramma ada dikiri. Betul apa salah hayoo ? mikir.. hehehe

Koordinat sumber air 3 : S 05° 16’ 45.3” E 119° 54’ 48.6”
Elevasi 1781 mdpl



Sumber Air 4

Dari sumber air 3 ke sumber air 4 berjarak ± 433 m, sumber air ini berupa sungai yg lumayan besar dengan ciri khas sungai digunung banyak terdapat bebatuan yg besar, terdapat batang pohon untuk menyebrangi sungai ini. Disinilah biasanya dipakai untuk beristirahat sebelum melanjutkan ke sumber air 5 yg medan jalurnya menanjak terjal.

Koordinat sumber air 4 : S 05° 16’ 57.4” E 119° 54’ 45.6”
Elevasi 1787 mdpl



Sumber Air 5

Jarak menuju sumber air 5 dari sumber air 4 lumayan panjang sejauh ± 1.2 km dengan diawali jalur menanjak terjal sampai puncak punggungan dan kemudian menurun curam dengan pengaman berpegangan pada akar-akar pohon sampai ke sumber air 5. Elevasi sumber air 5 ini ternyata lebih rendah dari sumber air 4, pantesan aja menurun curam.


Seperti dijelaskan diatas, jika ingin bermalam di Talung wajib mengambil air disini, secukupnya banyak pun boleh asal mampu membawanya, karena dari sumber air ke 5 ini jalur terjal sudah siap menanti untuk menuju ke Talung.

Koordinat sumber air 5 : S 05° 17’ 26.4” E 119° 54’ 30.3”
Elevasi 1775 mdpl



TALUNG


Jalur menuju Talung ± 434 m dari sumber air 5, langsung dihadapkan dengan tanjakan terjal berbatu, tanjakan sampai ke puncak punggungan kemudian menyusuri puncak punggungan sampai ke Talung. Inilah target ane hari ke 5 ini, sebuah puncak punggungan dengan lokasi terbuka tanpa halangan dari arah 100° sampai 320°. Di Talung ini kita dapat menyaksikan kemegahan dinding-dinding terjal Gunung Bawakaraeng & Pengunungan Lampobatang, bekas aliran megalongsoran dinding kaldera Bawakaraeng, beberapa danau nun jauh dibawah sana, Sunset, serta dimalam harinya dapat menyaksikan gemerlap lampu dari kota Gowa sampai Makassar, itu semua dapat agan nikmati jika ga tertutup kabut yah..hehehe

Koordinat Talung : S 05° 17’ 39.4” E 119° 54’ 32.6”
Elevasi 1810 mdpl

 

Berikut beberapa foto yg ane ambil di Talung mulai dari siang, sore, malam hingga pagi hari.


LEMBAH RAMMA


Setelah bermalam di Talung dan menunggu datangnya teman-teman dari Makassar yg menyusul, ane lanjutkan perjalanan ke Lembah Ramma. Menuju ke Lembah Ramma jalur menurun terus ga ada sedikitpun nanjak-nanjaknya. Ada 2 jalur menuju Lembah Ramma, yg pertama sangat curam tepat berada di puncak Talung, sangat tidak dianjurkan untuk melewati jalur ini, sangat berbahaya, terutama untuk pemula. Dan jalur yg ke 2 ga terlalu jauh dari jalur pertama, berjalan dari puncak Talung ke arah Utara sekitar 40 meteran, jalurnya memang lumayan terjal, tapi tidak terlalu berbahaya baik untuk pemula maupun anak kecil sekalipun, nanti kedua jalur ini akan bertemu sebelum sampai di Lembah Ramma.


Jarak dari Talung ke Lembah Ramma dengan medan jalur menurun terus sekitar 1.2 km. Setibanya di Lembah Ramma kita akan dihadapkan dengan sebuah lapangan rumput yg luas & sungai kecil yg mengalirkan air yg jernih membelah lembah yg berada tepat dikaki Gunung Bawakaraeng ini, ada juga sekumpulan sapi yg diternak oleh seorang penjaga Lembah Ramma ini, yaitu Tata Mandong.

TATA MANDONG “ The Legend of Bawakaraeng “


Tinggal seorang diri di Lembah Ramma, Tata Mandong merelakan meninggalkan kehidupan dunia seperti orang kebanyakkan hanya untuk mengabdi kepada kelestarian Gunung Bawakaraeng ini. banyak kisah yg membahas mengenai siapa beliau ini, pengabdiannya terhadap Bawakaraeng ini sudah tidak bisa diragukan lagi, walaupun tidak setenar dengan Alm Mbah Marijan, tetapi Tata Mandong merupakan seorang Pahlawan Lingkungan Hidup “ The Legend of Bawakaraeng “.

 

Yuk lanjut lagi menikmati keindahan Lembah Ramma ini, dengan dikelilingi oleh tebing-tebing terjal Gunung Bawakaraeng dan dilewati bekas aliran megalongsoran yg berhilir di Waduk Bili-Bili, Lembah Ramma merupakan destinasi utama para pengiat alam bebas di Sulsel, tempat ini banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan yg berhubungan dengan alam bebas, seperti Diksar Anggota Baru KPA/MAPALA, Pengenalan Alam untuk pemula bahkan sampai kegiatan outbound. Saat liburan atau weekend Lembah Ramma ini bisa dikunjungi sampai ratusan orang. Membutuhkan waktu lebih dari 2 hari untuk bisa mengeksplore Lembah Ramma ini, dengan mengunjungi beberapa Danau, aliran longsoran, dan lain-lainnya, apalagi buat hunting foto landskap ga cukup hanya 1 atau 2 hari saja.

Berikut ini foto-foto disekitar Lembah Ramma yg sempat ane ambil.




Jalur perjalanan pulang menuju Dusun Lembanna sama seperti sewaktu kita datang, tantangan pertama adalah harus melewati jalur terjal menanjak sampai ke Talung dan karena banyaknya pengunjung yg akan meninggalkan Lembah Ramma hari ini, maka jalurnya pun padat merayap.



Berikut ini rincian perjalanannya Gunung Bawakaraeng & Lembah Ramma

Hari Pertama, 20-04-2014

  • Makassar – Dusun Lembanna, jarak ± 79.8 km.

Hari Kedua, 21-04-2014

  • Dusun Lembanna – Pos 1, jarak ± 2.2 km.
  • Pos 1 – Pos 2 (sumber air), jarak ± 989 m.
  • Pos 2 – Pos 3 (sumber air), jarak ± 308 m.
  • Pos 3 – Pos 4, jarak ± 911 m.
  • Pos 4 – Pos 5 (sumber air), jarak ± 1.1 km.

Hari Ketiga, 22-04-2014

  • Pos 5 – Pos 6, jarak ± 1.0 km.
  • Pos 6 – Pos 7, jarak ± 696 m.
  • Pos 7 – Pos 8 (sumber air), jarak ± 1.6 km.
  • Pos 8 – Pos 9, jarak ± 727 m.
  • Pos 9 – Pos 10 (Camp Area) (sumber air penampungan), jarak ± 641 m.

Hari Keempat, 23-04-2014

  • Pos 10 (Camp Area) – Puncak Bawakaraeng, jarak ± 249 m.
  • Lanjut langsung turun menuju Dusun Lembanna.

Hari Kelima, 24-04-2014

  • Istirahat di Dusun Lembanna.

Hari Keenam, 25-04-2014

  • Dusun Lembanna – Pos 1, jarak ± 2.2 km.
  • Pos 1 – Sumber Air 1 (Binanga), jarak ± 596 m.
  • Sumber Air 1 – Sumber Air 2, jarak ± 636 m.
  • Sumber Air 2 – Sumber Air 3, jarak ± 135 m.
  • Sumber Air 3 – Sumber Air 4, jarak ± 433 m.
  • Sumber Air 4 – Sumber Air 5, jarak ± 1.2 km.
  • Sumber Air 5 – Talung, jarak ± 434 m.

Hari Ketujuh, 26-04-2014

  • Talung – Lembah Ramma, jarak ± 1.2 km.

Hari Kedelapan, 27-04-2014

  • Lembah Ramma – Dusun Lembanna dan dilanjut kembali ke Makassar.


Bagaimana teman-teman semua, puas ga? Kalo merasa ga puas datang sendiri lah, jangan suruh ane cerita mulu, ntar cerita ane dijadiin cerita agan-agan sekalian, seakan-akan pernah kesini seperti yg sering dilakuin para ANWARPALA hahaha… becanda gan 😆 , tapi jangan sampe yah gan. Lebih baik bercerita dari pengalaman kita sendiri, dari pada menceritakan pengalaman orang lain ke teman trus ke temannya punya kawan.


Oia gan, diakhir catper ini ane mau bilang kalo ane ke Sulawesi ini sebagai pendatang, jadi jangan tanyain ke ane masalah transportasi yah, karena ane kaga tau, ane selama wara wiri di Makassar pake kendaraan pribadi, tapi yg ane tau persis, kalo agan dari luar Sulawesi mau ke Bawakaraeng harus ke Makassar dulu, trus dari Makassar bisa rental mobil sampe ke Dusun Lembanna.

 

Saran ane sih, kalo agan ga punya temen di Makassar, kan banyak temen-temen KPA/MAPALA di Makassar, berkunjunglah ke mereka sekalian silaturahmi, siapa tau ntar agan dianterin bahkan ditemenin selama pendakian, dan sebelum nanjak ditraktir makan Coto Makassar dan minumnya Es Pisang Ijo  😆

 
[perfectpullquote align =”full” color=”#16989D” cite=”Idhan Lubis”]” Aku tidak pernah berniat
Menaklukkan gunung !
Mendaki gunung hanyalah
bagian kecil dari pengabdian…
… pengabdianku kepada
YANG MAHA KUASA !

oke gans, semoga catper ini berguna dan bermanfaat untuk kita semua
see u next catper

SALAM RIMBA PENUH PERDAMAIAN

Penulis :

ARTIKEL & BERITA LAINNYA

Sigap Menghadapi Bencana, IGREEAC mengikuti Diklat Manajemen Bencana
30 Maret 2023 lalu. Indonesian Green Ranger Expedition Adventure Club (IGREEAC) mengutus Muhammad Usamah Firdaus & Nazwa Ramadhani Irawan, dari angkatan...
Laporan Bencana Alam Gempa Cianjur 2022
RESPON GEMPA CIANJUR 21 November – 30 Desember 2022 Kampung GARUNG RT 02/09 Desa Bunikasih Kecamatan Warungkondang 157 JIWA 53 KK 33 BALITA 15 LANSIA 30 REMAJA 79 DEWASA Kampung...
Panitia Gladnas PA Kunjungan di Kodam XIV/Hasanuddin
MAKASSAR – Panitia Gladian Nasional Pecinta Alam (Gladnas PA) ke-XV melakukan kunjungan di Markas Komando Daerah Militer (Makodam) XIV/Hasanuddin,...
Minta Dukungan, Panitia Gladnas PA XV Temui Kadis Pariwisata Sulsel
MAKASSAR – Panitia Gladian Nasional (Gladnas) Pecinta Alam ke-XV menemui Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan, Denny Irawan Saardi di ruang kerjanya,...
Pendakian Bersama Renungan Suci dan Opsih
Dalam rangka memperingati 100 hari wafatnya pendiri Indonesian Green Ranger (IGR), kami selaku Presidium Dewan Pengurus Periode 2017-2021 bermaksud melaksanakan...

5 Hari berada di Mulut Tuhan

Pendakian

November 20, 2017

Salam Rimba penuh perdamaian teman-teman semuanya !!!, apa kabarnya? semoga selalu diberikan kesehatan, rizki sehingga bisa selalu menjelajah ke seluruh pelosok negeri ini, Amin.

Pasti pada bertanya-tanya nih, berada di Mulut Tuhan? Apaan maksudnya? sedikit saya jelasin yah yg belum tahu pengertian dari Mulut Tuhan, mungkin pendaki-pendaki asal Sulsel pasti udah pada tahu nih. Jadi Mulut Tuhan adalah arti dari BAWAKARAENG, jadi dapat diartikan BAWA adalah Mulut dan KARAENG adalah Tuhan, itu dambil dari bahasa Makassar. Jadi secara bahasa Gunung Bawakaraeng adalah Gunung Mulut Tuhan, yg jelas Gunung Bawakaraeng bukanlah Mulut Tuhan dalam arti yg sebenarnya. Yuk.. luangkan waktu sedikit untuk berjalan-jalan ke Gunung Bawakaraeng & Lembah Ramma melalui catper kali ini.

Tapi sebelumnya saya ucapkan Salam hormat buat rekan-rekan KPA, MAPALA di Sulawesi, khususnya Sulsel yg mungkin sudah sering sekali ke Gunung Bawakaraeng ini, saya mohon maaf jika dalam catper ini ada yg salah dalam informasinya, mohon koreksinya yah  🙂

 

Dan pastinya, saya ucapkan terima kasih banyak kepada Eko Budyanto (Kobe) atas semua fasilitasnya dan juga kepada Keluarga Besar Pencinta Alam Tehnik (PANIK) Universitas Fajar, Makassar yg sudah meluangkan waktunya menemani saya selama 7 hari di kawasan Bawakaraeng ini. Untuk Nuzul, Ilham, Sadli, Eplenk, Zhul, Riswan dan yg lainnya, sekali lagi saya ucapkan banyak-banyak terima kasih, salam hormat untuk kalian semua.

 

 

Sebenarnya catper ini telah saya posting di kaskus “OANC” sekitar 2 tahun yang lalu. Dalam catper kali ini, saya hanya ingin berbagi informasi mengenai update koordinat tiap Pos & Sumber Air disepanjang jalur pendakian ke Gunung Bawakaraeng dan juga ke Lembah Ramma.

 

Gunung Bawakaraeng yg mempunyai ketinggian 2832 mdpl (S 05° 19′ 01.0″ E 119° 56′ 39.5″) dan Lembah Ramma 1605 mdpl (S 05° 17′ 44.6″ E 119° 54′ 57.0″) ini berada di Propinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di Kabupaten Gowa, jarak dari Makassar ke Dusun Lembanna (desa terakhir) sekitar 79.8 km dengan waktu tempuh 2:40:10 (data dari GPS)

 

 

Hari Pertama

Makassar – Dusun Lembanna
 

Perjalanan saya mulai dari Sekretariat Mapala Fakultas Tehnik Univ Fajar di Makassar atau yg lebih dikenal dengan Pencinta Alam Tehnik (PANIK). Hari pertama pendakian ditemani 3 orang teman dari PANIK (Nuzul, Ilham & Sadli) dan dihari kedua menyusul lagi 3 orang (Zhul, Eplenk & Riswan) dan bertemu di Pos 5.

 

 

Hari Kedua

Dusun Lembanna (1513 mdpl) – Pos 1 (1717 mdpl), jarak 2.2 km
 

Hari inilah dimulai pendakian, di mulai dari Dusun Lembanna 1513 mdpl adalah desa terakhir dikaki gunung Bawakaraeng, berada dalam kecamatan Tinggimoncong. Masyarakat sekitar bercocok tanam layaknya masyarakat lainnya di kaki gunung dengan menanam sayur mayur. Sebagai penghasilan tambahan, warga membiarkan rumah mereka dijadikan sebagai tempat istirahat dan juga penitipan kendaraan pendaki, cuma satu kekurangan di Dusun Lembanna ini, tidak adanya warung nasi. Oleh karena itu ane dapat merasakan kearifan warga Lembanna, dengan tidak adanya warung nasi, kadang kita diajak makan bersama-sama dengan mereka.

 

 

Jalur lumayan landai, dengan diawali hutan pinus dipintu masuk hutan, Pos 1 merupakan persimpangan menuju Lembah Ramma & Bawakaraeng. Disetiap pos sepanjang jalur menuju Puncak Bawakaraeng terdapat patok triangulasi yg dipasang oleh Tim Ekspedisi NKRI 2013 Koridor Sulawesi Subkorwil Gowa.

 

 

Di patok ini terdapat keterangan mengenai koordinat & elevasi posisi tersebut. Ane coba cocokin koordinatnya dengan GPS Etrex 10 yg ane bawa, ternyata sangat berbeda sekali, perbedaan jaraknya pun sangat jauh sekitar 6.7 km, koordinat yg tertera dipatok ternyata salah, mungkin kesalahan saat dalam pembuatan patok ini.

 

 

Ga banyak yg dilakuin selama perjalanan hari ini, hanya sering berhenti untuk menikmati pemandangan sepanjang jalur agar tenaga & napas bisa teratur #ngeles  😀

 

Koordinat yg tertera di patok adalah S 05° 15′ 47.0″ E 119° 51′ 06.0″ dan yg tertera di GPS ane adalah S 05° 16′ 07.4″ E 119° 54′ 44.1″, selisih jarak udara adalah 6.7 km.

Data Patok Pos 1 :
Koordinat S 05° 15’ 47.0” E 119° 51’ 06.0” Elevasi 1718 mdpl
Data GPS Pos 1 :
Koordinat S 05° 16’ 07.4” E 119° 54’ 44.1” Elevasi 1717 mdpl

 


 
Pos 1 (1717 mdpl) – Pos 2 (1807 mdpl), jarak 989 m
 

Jalur masih landai, ga banyak atau bisa dibilang ga ada pemandangan yg bisa kita nikmati, karena sepanjang jalur tertutup rapat pepohonan, di pos 2 terdapat sumber air yg mengalir dan dapat juga mendirikan beberapa tenda.

 

Data pada patok triangulasi di Pos 2, koordinat tidak berbeda jauh, tetapi elevasinya jauh banget, perbedaan sekitar 1.104 m, mungkin salah lagi pada saat pembuatan patok ini

Data Patok Pos 2 :
Koordinat S 05° 16’ 35.6” E 119° 54’ 55.6” Elevasi 703 mdpl
Data GPS Pos 2 :
Koordinat S 05° 16’ 35.4” E 119° 54’ 55.7” Elevasi 1807 mdpl

 


 
Pos 2 (1807 mdpl) – Pos 3 (1837 mdpl), jarak 308 m
 

Jarak antar pos ini yg sangat pendek, dengan jalur yg relatf landai, Di Pos 3 ini terdapat sumber air dan juga bisa mendirikan tenda. Ane browsing katanya ada perempuan yg meninggal dunia gantung diri di pohon di Pos 3 ini yah? kalo bener serem juga nih.

 

Data pada patok triangulasi di Pos 3, koordinat & elevasi tidak berbeda jauh dengan yg ada di GPS.

Data Patok Pos 3 :
Koordinat S 05° 16’ 42.5” E 119° 54’ 58.5” Elevasi 1835 mdpl
Data GPS Pos 3 :
Koordinat S 05° 16’ 42.6” E 119° 54’ 58.4” Elevasi 1837 mdpl

 


 
Pos 3 (1837 mdpl) – Pos 4 (1973 mdpl), jarak 911 m
 

Pos 3 ke Pos 4, jalur masih relatif landai yg mulai ditutupi pepohonan tinggi dan besar. Di Pos 4 tidak terdapat sumber air, walaupun ada space untuk mendirikan tenda, sebaiknya jangan deh gan, menurut cerita-cerita dari pendaki bahwa area di pos 4 ini yg sangat angker, karena tepat didekat patok triangulasi terdapat semacam makam.

 

Tidak terdapat perbedaan yg signifikan data koordinat pada patok Pos 4 dengan GPS ane, kecuali elevasi yg selisih 33 m.

Data Patok Pos 4 :
Koordinat S 05° 16’ 56.0” E 119° 55’ 19.5” Elevasi 1940 mdpl
Data GPS Pos 4 :
Koordinat S 05° 16’ 56.9” E 119° 55’ 18.6” Elevasi 1973 mdpl

 


 
Pos 4 (1973 mdpl) – Pos 5 (2167 mdpl), jarak 1.1 km
 

Ga lama-lama deh di Pos 4 langsung lanjut ke Pos 5, jalur menuju Pos 5 mulai bervarasi, kadang landai, kadang terjal, tapi kayaknya banyak terjalnya deh, jalur masih tertutup pepohonan yg tinggi dan besar-besar.

 

Pos 5 adalah tempat terbuka, sangat-sangat ideal untuk beristirahat sebelum melanjutkan ke Pos berikutnya atau ingin bermalam disini. Ane memilih bermalam disini mengingat sudah lelah bingit dan tempat ini juga bagus untuk menyaksikan sunset dan yg pastinya di Pos 5 ini terdapat sumber air dan sinyal hp dari salah satu provider (telcomcel), jadi disini agan bisa istirahat sambil nelpon.

 

Sumber air di Pos 5 lumayan jauh, tapi ga jauh-jauh juga sih, lokasinya berada dilembah dengan jalur turunnya yg lumayan terjal.

 

Tidak terdapat perbedaan yg signifikan data koordinat & elevasi pada patok Pos 5 dengan GPS.

Data Patok Pos 5 :
Koordinat S 05° 17’ 11.4” E 119° 55’ 47.6” Elevasi 2165 mdpl
Data GPS Pos 5 :
Koordinat S 05° 17’ 11.7” E 119° 55’ 48.0” Elevasi 2167 mdpl

 

 

Hari Ketiga

Pos 5 (2167 mdpl) – Pos 6 (2363 mdpl), jarak 1.0 km
 

Jalur menuju Pos 6 berbatu, terjal, dan mendekat Pos 6 relatif datar, jalur dengan area terbuka karena habis terbakar. Di Pos 6 tidak terdapat sumber air.

 

Lagi-lagi data pada patok triangulasi di Pos 6 untuk elevasinya berbeda jauh dengan GPS, perbedaan sekitar 650 m, koordinat tidak berbeda jauh.

Data Patok Pos 6 :
Koordinat S 05° 17’ 31.3” E 119° 56’ 12.9” Elevasi 1713 mdpl
Data GPS Pos 6 :
Koordinat S 05° 17’ 30.6” E 119° 56’ 09.3” Elevasi 2363 mdpl

 


 
Pos 6 (2363 mdpl) – Pos 7 (2533 mdpl), jarak 696 m

Di lihat dari jaraknya sih lumayan pendek, tapi sebelum mencapai Pos 7 kita harus mendaki kepuncak punggungan dengan jalurnya terjal kali, cukup menguras tenaga dan jadi sering berhenti untuk ngeliat pemandangan :-D, di Pos 7 tidak terdapat air, sempit dan tertutup pula, jadi ga perlu lama-lama disini.

 

Lagi-lagi dan lagi koordinat pada patok triangulasi Pos 7 salah besar, seharusnya pada koordinat Longitude (E) 56 menit, bukan 54 menit, jadinya posisi Pos 7 berada di Lembah Ramma yg jarak udaranya sekitar 2.3 km, kalau jarak mengikuti jalur pendakian sekitar 10 km.

Data Patok Pos 7 :
Koordinat S 05° 17’ 51.8” E 119° 54’ 58.5” Elevasi 2548 mdpl
Data GPS Pos 7 :
Koordinat S 05° 17’ 51.4” E 119° 56’ 12.1” Elevasi 2533 mdpl

 


 
Pos 7 (2533 mdpl) – Pos 8 (2417 mdpl), jarak 1.6 km
 

Jalur ini yg membingungkan hati, kenapa? karena kita bukannya akan menambah ketinggian, malahan turun ketinggian dari 2533 mdpl ke 2417 mdpl dan juga harus melewati dasar lembah dengan ketinggian 2374 mdpl.

 

Jalur yg lumayan panjang antara Pos 7 ke Pos 8, menurut info jalur ini adalah jalur baru, karena jalur sebelumnya terkena longsoran yg besar pada tanggal 26 Maret 2004, megalongsoran ini “katanya” yg terbesar didunia dengan volume longsoran sekitar 250-300 juta m3 yg menewaskan 30 warga sekitar (info dari google). Oleh karenanya jalur dari Pos 7 ke Pos 8 ini dibuat agak menjauhi lokasi longsoran.

 

Okeh.. kita lanjut menuju Pos 8, setelah menuruni lembah sudah pasti abis lembah pasti tanjakan, yup.. mulai menanjak menuju Pos 8.

 

Kondisi Pos 8 dapat mendirikan sekitar 5-7 tenda, tapi bukan tenda Peleton yah gan :-D, disini terdapat sumber air yg mengalir, tapi sayg kondisi Pos 8 dan sumber airnya agak kotor banyak sampah 😥

Data Patok Pos 8 :
Koordinat S 05° 18’ 30.0” E 119° 56’ 36.6” Elevasi 2442 mdpl
Data GPS Pos 8 :
Koordinat S 05° 18’ 29.7” E 119° 56’ 35.9” Elevasi 2417 mdpl

 


 
Pos 8 (2417 mdpl) – Pos 9 (2614 mdpl), jarak 727 m
 

Jalur ke Pos 9 mulai terjal, mendekati Pos 9 kita akan bertemu persimpangan jalur, jalur Malino dan jalur Sinjai. Jadi setau ane terdapat 3 jalur untuk menuju Puncak Bawakaraeng, yg pertama jalur favorit pendaki yaitu jalur yg ane lewati ini jalur Dusun Lembanna (Malino), yg kedua Jalur Dusun Tassoso (Sinjai) dan yg ketiga jalur dari Gunung Lompobattang, kalau jalur yg ketiga ini kita diharuskan melewati pengunungan Lompobattang yg mempunyai puncak tertingginya 2874 mdpl dan melewati Lembah Karisma, jalur ketiga ini biasa disebut teman-teman dari Sulsel sebagai jalur Lintas Lompobattang – Bawakaraeng. Jadi jangan tanya sama ane mengenai jalur kedua & ketiga, karena ane blom pernah lewat situ.

 

Kondisi Pos 9 tidak terlalu besar, sayang juga kalo istirahat lama disini karena Pos 10 (Camp Area) sudah ga jauh lagi dan lagi pula di Pos 9 ini sumber airnya kadang ada kadang ga ada yah jadinya kadang-kadang 😀

Data Patok Pos 9 :
Koordinat S 05° 18’ 42.6” E 119° 56’ 47.1” Elevasi 2628 mdpl
Data GPS Pos 9 :
Koordinat S 05° 18’ 42.8” E 119° 56’ 47.2” Elevasi 2614 mdpl

 


 
Pos 9 (2614 mdpl) – Pos 10 (Camp Area) 2804 mdpl, jarak 641 m
 

Karena merasa sudah dekat ke Camp Area (Pos 10) kami lanjutkan pendakian ini. Jalur mulai agak terbuka dengan ciri khas tumbuhan ketinggian yg kerdil-kerdil, jadi makin banyak pemandangan yg bisa kita nikmati, tapi harus brenti kalo mau menikmatinya.

 

Agak terjal juga tanjakan untuk menuju puncak punggungan sebelum Pos 10, akhirnya sampai juga di Camp Area (Pos 10). Kondisi tempat sangat luas, dapat mendirikan puluhan bahkan mungkin ratusan tenda, dari sini patok triangulasi puncak Bawakaraeng terlihat jelas, lah wong jaraknya cuma sekitar 250 meteran.

Sumber air hanya terdapat di penampungan saja, yg berada didekat lokasi untuk upacara.

Data Patok Pos 10 :
Koordinat S 05° 18’ 57.7” E 119° 56’ 37.6” Elevasi 2812 mdpl
Data GPS Pos 10 :
Koordinat S 05° 18’ 57.7” E 119° 56’ 37.5” Elevasi 2803 mdpl

 


 

Hari Keempat

Pos 10 (Camp Area) – Puncak Bawakaraeng
 

Dihari keempat ini ane baru ke Puncak, bangun pagi-pagi ingin menyaksikan sunrise diatas puncak gunung tertinggi ke 5 di Sulawesi ini… eh.. bener kan yah Bawakaraeng tertinggi ke 5 di Sulawesi?, tapi sayang matahari pagi itu tertutup awan.

 

Puncak ditandai semacam tugu setinggi 1.5m, tidak ada keterangan mengenai koordinat & elevasinya.
Koordinat S 05° 19′ 01.0″ E 119° 56′ 39.5″ Elevasi 2832 mdpl

 

 

Perjalanan turun ane lakuin hari itu juga dengan tujuan langsung ke Dusun Lembanna untuk menambah logistik dan menginap 2 malam sebelum melanjutkan perjalanan ke Lembah Ramma.

Sampai jumpa lagi di Lembah Ramma, silakan baca disini CATPER LEMBAH RAMMA

 

Penulis :
Widiarso
IGR.001.083

ARTIKEL & BERITA LAINNYA

Temui Dirut Perusda, Panitia Gladnas XV Sulsel Minta Dukungan
MAKASSAR – Direktur Utama Perusda Sulsel, Taufik Fachruddin menerima kunjungan rombongan panitia Gladian Nasional Pecinta Alam ke XV Sulawesi Selatan...
LABAS Indonesian Green Ranger
 SALAM RIMBA !!!  Indonesian Green Ranger adalah organisasi yang secara aktif bergerak di bidang Pelestarian Alam dan Lingkungan, Kegiatan Alam Bebas,...
LATGAB Panjat Tebing IGR 2018
Presidium Dewan Pengurus Indonesia Green Ranger akan mengadakan Latihan Gabungan yang ditujukan khusus untuk anggota dari berbagai angkatan. Dalam hal...
Korban Gempa 7 Sr Terus Bertambah Di NTB, 98 Orang Meninggal Dunia
Dampak gempa 7 SR yang mengguncang wilayah Lombok, Sumbawa dan Bali pada 5/8/2018 pukul 18.46 WIB telah menyebabkan berbagai wilayah mengalami kerusakan....
91 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa 7 Sr Di Ntb, Bantuan Terus Dikirimkan
TIM SAR Gabungan teus menyisir daerah-daerah terdampak gempa untuk melakukan evakuasi, penyelamatan dan pertolongan kepada korban gempa 7 SR di Provinsi...